Selasa, 02 Juli 2019

RATIB IMAM ABDULLAH AL-HADDAD BENTENG AQIDAH AHLUSUNNAH




Al-Habib Ahmad bin Hasan bin Abdullah Al-Haddad cucu dari Imam Al-Haddad berkata,'' Pada tahun 1071 Ketika kaum syiah Zaidiyyah ingin mendakwahkan aqidah mereka di Hadhramaut, para ulama dan para tokoh mendatangi Alhabib Abdullah Alhaddad agar memberikan bacaan wirid untuk membentengi aqidah Ahlussunnah dari aqidah Zaidiyyah.

Maka beliau menyusun Ratib-yang isinya adalah doa, munajat, tasbih, tahlil, shalawat, juga terkait dengan aqidah ahlus sunnah-sebagai kekhawatiran beliau atas aqidah kelompok tersebut.''

Ratib beliau pertama dibaca di masjid beliau AlHawi pada tahun 1072H lalu menyebar dan dibaca sampai ke Yaman, Makkah, Madinah, India, Afrika, Indonesia dan sampai ke pelosok dunia.


Zaidiyyah adalah syiah yang paling ringan karena mereka tidak melaknat sahabat dan isteri Nabi SAW. Namun demikian Imam Haddad dan salaf kita memilih untuk menjauhi dan menyelamatkan umat dari perdebatan, serta menjaga agar fitnah tidak semakin subur. Jika demikian adanya pada Zaidiyyah maka bagaimana kiranya dengan  ajaran Syiah yang melaknat para sahabat dan isteri Nabi Muhammad SAW?.


Ajarkan pada anak dan keluarga kita bacaan Ratib sebagaimana dahulu para salaf kita mengajarkan kita agar terhindar dari musibah zahir dan batin, dan yang terpenting adalah terjaga dari musibah aqidah.

 NB: Ada dua golongan yang selalu mengklaim bahwa sadah Baawali adalah syiah namun tujuan mereka berbeda.

 Pertama kelompok Syiah itu sendiri dengan tujuan menarik simpati masyarakat agar dakwah mereka diterima oleh para pencinta habaib.

 Kedua golongan Nawashib tujuan mereka mengeluarkan Thariqah Baalawi dari ahlussunnah agar mereka leluasa mengklaim bahwa mereka lah yang benar, lalu umat akan menjauhi thariqah Baawali. Mereka lalai bahwa bacaan taradhdhi pada khulafaur rasyidin antara shalat tarawih adalah kebiasaan salaf habaib untuk menanamkan cinta pada para sahabat.


Dengan sejarah yang benar kita akan dapat menyimpulkan kebenaran tanpa ada talbis dan penyimpangan. Semoga fakta ini dapat mengobati ketidak mengertian awam tentang siapa Imam al-Haddad RA dan thariqah AlBa'Alawi, dan bagaimana sikap mereka terhadap rawafidh. Wallahu a'lam bish shawab.


Dinukil dari beberapa sumber valid, diantaranya kitab Dzakhiratul Ma'ad bi syarh ratib al-Quthb al-Haddad karya Syekh Abdullah bin Ahmad Basudan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Allahumma barikli fil maut wa fima ba'dal maut"

Qabiltu Abah guru... "Allahumma barikli fil maut wa fima ba'dal maut" Ya Allah memberkati saya dalam kematian dan ...